Jumat, 30 Maret 2012

mungkin bagi sebagian orang mendengar kata itu akan tertawa atau bingung, bagaimana mungkin satu vespa bisa mempunyai sejuta saudara. tapi tidak bagi saya atau sebagian orang yang mencintai scooter "vespa". kata itu memang benar, Skuter sejati atau scooterhood sangat menjunjung tinggi rasa persaudaraan. Scooterhood tidak harus saling kenal kenal secara fisik. Ketika di antara mereka sama-sama memiliki Vespa atau Piaggio, dengan sendirinya mereka bersaudara. Kalimat ini sangat melekat di hati scooterist,Sebab komunitas pecinta Vespa memang tergolong sebagai individu-individu yang memiliki rasa solidaritas tinggi.

seperti yang dikutip oleh Ogun Burax
Awalnya aku tak kenal kalian…
aku tak tau kalian…
tapi karna besi tua, aku bisa kenal, berteman,bersahabat dan bersaudara dengan kalian
walau kita berbeda suku,budaya,daerah dan agama tapi semua itu tidak menjadi halangan dan tidak berarti dalam ikatan persaudaraan kita.
Terima kasih VESPA ..karna kau telah mempersatukan aku dengan mereka.
Terima Kasih SCOOTERIST…yang sudah mau menjadi teman,sahabat dan saudaraku.
Tanpa vespa aku tak akan pernah tahu dengan kalian semua.
Tanpa vespa tak mungkin punya saudara sebanyak ini.
“1 Vespa Sejuta Saudara” dan “Dengan Vespa Kita Semua Saudara”
itulah semboyan kami, jangan pernah kalian memandang kami dengan sebelah mata karna kami sangat menjunjung tinggi Solidaritas dan sangat menjunjung tinggi kedamaian, karna bagi kami damai itu sangatlah indah.
mari kita jaga sama-sama kedamaian di negara kita tercinta ini dengan bersatu dan jangan sampai terpecah belah. kita semua adalah #1

KEBERSAMAAN di dalam komunitas Vespa tidak perlu disangsikan. Hal ini tak hanya berlaku di satu klub saja. Namun di manapun mereka berada dan berpapasan dengan club lainnya, dengan cepatnya mereka dapat berbaur.
Melupakan perbedaan yang ada satu sama lain yang ada hanyalah persamaan nasib sebagai pengendara Vespa.
“Secara data, saya belum tahu komunitas sepeda motor apa yang keberadaanya paling banyak di Indonesia. Tapi di manapun sepengetahuan saya, komunitas Vespa mudah kita temui. Bicara soal kebersamaan, boleh dikatakan mereka cukup kuat,” ujar Putu Artawan , penggemar Vespa sejak era 1990-an.Namun apa yang menyebabkan ikatan antar mereka begitu kuat? Putu menambahkan, kekuatan tersebut lebih karena homogenitas. Dengan begitu lebih mudah mengekspresikan diri. Tetapi apakah seluruh anggota yang ada betul-betul menggemari scooter Italia tersebut? Ternyata tidak.
“Kalau dikatakan kebersamaan club Vespa tinggi, memang benar. Namun apakah semua adalah penggemar? Tidak juga, umumnya mereka lebih memilih bergabung lantaran acara touring. Bukan menyelami apa sebenarnya sepeda motor ini,” ungkap pengoleksi peralatan rumah tangga antik itu.
Oleh sebab itu tidak jarang jika kendaraan asal Pontedra, Italia ini dimodifikasi dengan menghilangkan ciri khas Vespa. Akibatnya, membuat Vespa sering dianggap sebelah mata. Padahal motor bermesin samping tersebut diciptakan oleh para insinyur penerbangan ditahun 1940-an.
“Agar masyarakat umum tidak lagi memandang sebelah mata terhadap Vespa. Saya berharap muncul wadah bagi penggemar bukan pengendara Vespa. Dengan begitu filosofi tinggi scooter ini tetap bisa terjaga bahkan berada diposisi yang paling tinggi.

Kamis, 29 Maret 2012

Jangan kaget jika kotamu gelap mendadak pada tanggal 31 Maret 2012, Pkl.20.30-21.30 waktu setempat. Pasalnya, Earth Hour kembali digelar di Indonesia untuk keempat kalinya.

Tahun ini, ada 26 kota di Indonesia turut berpartisipasi memadamkan lampu. Miliaran penduduk dunia di ribuan kota lain juga akan secara sukarela melakukan hal yang sama.

Gerakan secara bersama-sama memadamkan lampu ini berawal di Sydney pada 2007. Adalah WWF-Australia, Fairfax Media, dan agen periklanan Leo Burnett Sydney pertama kali melakukannya. Saat itu, mereka ingin mengurangi gas rumah kaca pemicu pemanasan global di kota Sydney sebesar 5%.

Mereka lalu mencari aksi sederhana yang bisa dilakukan bersama-sama oleh semua orang dari berbagai kalangan untuk mencegah meluasnya dampak pemanasan global.

Earth Hour atau gerakan mematikan lampu selama satu jam itu ingin mengingatkan bahwa siapapun kita, apapun latar belakang kita, di manapun kita berada, kita berpotensi untuk melakukan hal yang membantu Bumi.

Anak-anak, pelajar, politisi, CEO perusahaan, sampai kakek nenek bisa berpartisipasi dalam Earth Hour. Di tahun perdananya, ada 2,2 juta warga Sydney yang berpartisipasi di Earth Hour, memadamkan lampu mereka selama satu jam.

Di tahun kedua penyelenggaraannya, ide ini disambut baik oleh Kanada. Hanya dalam waktu singkat, 35 negara langsung bergabung mendukung Earth Hour. Baru pada tahun ketiga pelaksanaan Earth Hour internasional, Indonesia menyusul, tepatnya pada 2009.

Saat itu, hanya Jakarta saja yang mengikuti Earth Hour. Biarpun sendirian, Earth Hour di Jakarta telah menghemat 50 Megawatt dari pemadaman lima ikon Ibu Kota.

Pemilihan Jakarta sebagai kota pertama tempat dilakukannya Earth Hour di Indonesia memiliki alasan kuat. Selain statusnya sebagai Ibu Kota, konsumsi listrik warga Jakarta juga tinggi.

Berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, total 23% konsumsi listrik Indonesia terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang. Itu untuk skala kota. Jika melakukan perbandingan antar pulau, maka wilayah Jawa-Bali adalah konsumen listrik terbesar di Indonesia. Sebesar 78% konsumsi listrik negara terpusat di kedua pulau ini.

Sementara pulau-pulau lain belum mendapat akses listrik yang merata, kita yang tinggal di Jawa Bali bisa menikmati listrik sepuasnya, bahkan cenderung boros, dan langsung merengut saat mengalami pemadaman bergilir.

Padahal, kalau 10% warga Jakarta saja melakukan penghematan listrik saat Earth Hour, energi yang dihemat bisa bermanfaat memenuhi kebutuhan listrik di 900 desa dan menyediakan oksigen bagi 534 orang. Itu baru satu jam, apalagi kalau kita berhemat terus menerus?

Banyak orang bertanya, mengapa hanya satu jam? Apakah penghematan satu jam dalam setahun cukup untuk “menebus dosa” pemborosan energi listrik yang kita lakukan bertahun-tahun? Tentu saja tidak. Dan “penebusan dosa” bukan tujuan Earth Hour.

Momen satu jam ini merupakan pengingat bagi kita semua tentang efek dahsyat upaya bersama menghemat energi. Seperti peribahasa yang kita kenal, “Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Hal kecil jika dilakukan bersama-sama akan berdampak besar, seperti mematikan lampu dan alat elektronik lainnya yang tidak terpakai di rumah maupun kantor.

Di luar waktu satu jam pemadaman, justru yang lebih penting adalah menjadikan Earth Hour dan aksi go green lainnya sebagai gaya hidup. Sejalan dengan prinsip tersebut, sejak tahun 2011, ada tanda plus (+) di belakang angka 60 yang menjadi simbol Earth Hour. Ajakannya adalah, setelah 1 jam, jadikan hemat energi sebagai gaya hidup.

Untuk pelaksanaan Earth Hour pada 2012, targetnya hanya 7 kota yang akan jadi peserta. Ternyata, malah ada 26 kota di Indonesia yang akan berpartisipasi. Hebatnya lagi, tidak semua dari 26 kota yang akan ikut serta itu boros energi seperti halnya Jakarta atau Tangerang.

Alasan mereka sungguh sedap didengar: untuk apa menunggu boros terlebih dulu kalau kita bisa melakukan penghematan sejak sekarang?

“Pelipatgandaan jumlah kota yang berpartisipasi dalam Earth Hour tahun ini adalah salah satu indikator meningkatnya kepedulian publik terhadap isu-isu lingkungan khususnya hemat energi dan gaya hidup hijau. Perkembangan positif ini dimotori oleh para “jawara” komunitas dari kalangan pelajar, mahasiswa, profesional, bisnis, dan pemerintah di kota masing-masing. Semoga momen ini menjadi awal dari semakin banyak aksi yang kita lakukan bagi kelestarian rumah tunggal kita, planet Bumi,” ujar Nyoman Iswarayoga, Direktur Program Iklim & Energi WWF-Indonesia.

Earth Hour telah menjadi kampanye publik. Semua orang bisa ikut serta dalam Earth Hour 2012 dengan memadamkan minimal dua lampu di rumah pada tanggal 31 Maret 2012 mendatang. Info selengkapnya mengenai Earth Hour bisa dibaca di www.wwf.or.id/earthhour.
Kompumedia – RGB adalah singkatan dari Red-Green-Blue, tiga warna dasar yang dijadikan patokan warna secara universal (primary colors). Dengan basis RGB, kita bisa mengubah warna ke dalam kode-kode angka sehingga warna tersebut akan tampil universal.

Memahami dasar warna RGB dan CMYK

CMYK merupakan standar industri cetak saat ini. Singkatan dari Cyan – Magenta – Yellow, – Black. K mewakili warna hitam. CMYK merupakan standar warna berbasis pigment-based, menyesuaikan standar industri printing. Sampai saat ini, dunia cetak-mencetak memakai 4 warna dasar ini dalam membuat warna apa pun.
Metode RGB (Red, Green, Blue)
Metode warna ini dipakai untuk warna pendar atau warna layar yang berupa cahaya yang dipancarkan. Warna ini hampir mirip dengan teori warna dasar, tetapi menggunakan warna Hijau sebagai pengganti warna Kuning. Warna-warna lain dihasilkan hanya dengan kombinasi dari 3 warna yaitu Merah, Hijau, dan Biru.
Pada pemrograman berbasis text, misal xBase (dBase/FoxPro/Clipper), warna RGB ini didefinisikan dengan sangat sederhana yaitu dengan perintah dasar SET COLOR TO warnaRGB. Contoh:
SET COLOR TO R: menghasilkan tulisan warna merah
SET COLOR TO W/B: menghasilkan tulisan putih di atas latar Biru
Dalam pemrograman xBase, kode warna yang dipakai adalah:
R = Red (Merah)
G = Green (Hijau)
B = Blue (Biru)
W = White (Putih)
N = None (tanpa warna atau Hitam)
Jika ingin membuat warna lebih menyala (bright), bisa ditambahkan tanda ‘+’, misal R+ (merah terang) dan pemberian tanda ‘*’ akan menghasilkan efek berkedip.
Pada pemrograman GUI, maka RGB memiliki spektrum yang lebih luas dibanding era text-based. Beberapa tools menggunakan RGB dengan nilai 0 s/d 255. Ada juga yang menggunan nilai hexadecimal dari nilai 00 sampai dengan FF.
Perhatikan contoh berikut:
  • RGB(255,0,0) akan menghasilkan warna merah sempurna   Memahami dasar warna RGB dan CMYK
  • RGB(255,0,255) akan menghasilkan warna violet (tetapi dalam RGB akan lebih mendekati pink)  Memahami dasar warna RGB dan CMYK
  • RGB(0,50,0) akan menghasilkan warna hijau gelap  Memahami dasar warna RGB dan CMYK
Dalam hexadecimal, cara penentuan warna juga sama, misal warna merah dengan RGB(FF,00,00), warna biru dengan RGB(00,00,FF).
Pemberian nilai maksimal RGB, yaitu RGB(255,255,255) atau RGB(FF,FF,FF) akan menghasilkan warna putih. Sebaliknya pemberian nilai minimal RGB(0,0,0) akan menghasilkan warna hitam. Untuk menghasilkan warna abu-abu (Grey), cukup memberikan nilai yang sama pada unsur R,G, dan B. Jika nilainya kecil maka akan menghasilkan abu-abu gelap dan semakin besar nilainya akan menghasilkan warna abu-abu yang semakin terang. Misal: RGB(20,20,20) menghasilkan abu-abu gelap dan RGB(200,200,200) akan menghasilkan warna abu-abu yang lebih terang.
Dalam konteks RGB atau warna cahaya, maka sebenarnya bisa dianggap tidak ada warna hitam. Warna hitam adalah warna tanpa cahaya, sehingga nilai RGB-nya adalah nol.
Metode CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black)
Warna CMYK adalah warna yang berdasar pada pigmen warna (zat warna) yang umumnya dipakai dalam teknologi pencetakan. Berbeda dengan RGB yang mengabaikan warna hitam, maka dalam CMYK mengabaikan warna putih (karena dianggap warna putih adalah warna bidang cetakan/kertas). Jika anda memeriksa tinta pada printer warna, maka anda akan menjumpai 4 warna tinta yaitu Cyan (biru kehijauan), Magenta (seperti pink tapi lebih tua), Yellow (Kuning) dan Black (Hitam).
Dalam warna CMYK, warna hitam disimbulkan dengan K, bukan B. barangkali, karena simbol B telah lazim dipakai untuk Blue di RGB. Jika semua nilai CMYK dibuat 0 (nol), maka yang terjadi adalah warna putih. Sebaliknya jika warna CMY dicampur pada nilai maksimal, yang tercipta adalah warna grey mendekati hitam. Hal ini memungkinkan untuk printer warna yang tidak memiliki cartridge hitam untuk tetap bisa menghasilkan warna hitam. Dalam beberapa hal, hasil pencampuran warna pada model CMYK, memiliki variasi yang lebih sedikit dibanding yang bisa didapatkan dengan RGB. Bagaimanapun, RGB bisa dianggap mendekati konsep warna dasar dengan sedikit perbedaan pada warna kuning dan hijau. Akan tetapi, jika anda ingin mendapatkan warna hasil cetakan yang sama dengan warna di monitor (what you see is what you get), maka sebaiknya modus gambarnya diubah dulu ke CMYK, tentu saja jika softwarenya mendukung.
Warna CMYK:  Memahami dasar warna RGB dan CMYK

RGB vs CMYK

Pada dasarnya printer dan monitor adalah dua perangkat yang berbeda, bahkan basis manajemen warnanya pun berbeda, monitor menggunakan mode RGB (seperti juga mata manusia), sedangkan printer menggunakan CMYK. Yang satu menggunakan proses rasterisasi yang tingkat gradasinya lebih pendek yang satu menggunakan tingkat refleksi yang gradasinya lebih panjang. Coba lihat di Photoshop atau Corel dimana palet warna RGB menggunakan 255 tingkat gradasi sedang CMYK hanya 100 tingkat gradasi, pendek kata ada detail warna yang tidak bisa disimulasikan oleh printer (perangkat berbasis CMYK).
Salah satu cara untuk mengatasi perbedaan dalam konversi warna dari RGB ke CMYK adalah ‘kalibrasi’. Proses kalibrasi warna adalah proses pencocokan warna agar semua perangkat pemroses citra (image) menggunakan satu patokan yang serupa. Untuk itu di aturlah agar warna pada monitor sebagai perangkat yang jangkauan warnanya paling tinggi hanya menampilkan warna yang bisa di hasilkan oleh printer. Jadi nanti sewaktu kita akan mencetak hasilnya akan ‘mirip’ seperti yang kita liat di monitor.
Proses termudahnya tentu saja menggunakan fasilitas yang disediakan oleh aplikasi yang kita gunakan. Misalnya adobe gamma yang disediakan oleh Photoshop dimana monitor akan di kalibrasi sesuai pilihan kita. Meskipun telah di kalibrasi jika kita tetap saja bekerja dengan mode RGB di Photoshop dan aplikasi lainnya tentu saja ada warna-warna tertentu yang tidak akan bisa dicetak hal ini dikenal dengan istilah “out of gamut” bisa di deteksi dengan membuka palet color picker dan men-cek warna di image dengan eyedroper tool, akan ada tanda segitiga dengan tanda seru yang menandakan warna tersebut tidak akan tercetak, dan jika anda mengklik tanda segitiga tersebut pilihan warna akan berubah dan menampilkan warna yang akan di gunakan untuk mencetak.
Jadi jelas bahwa untuk mengetahui hasilnya setiap image yang di gunakan di photoshop dan aplikasi lain perlu di konversi ke CMYK sebelum di cetak. Jika anda merasa bahwa warnanya kurang menarik anda bisa menyesuaikannya lebih dulu dengan berpatokan ke image yang masih dalam mode RGB (ingat beberapa filter photoshop hanya bisa di jalankan di dalam mode RGB!)
Sekarang kita kembali ke inti pertanyaan kenapa hasil cetak di percetakkan turun? Sekali lagi proses kalibrasi yang anda lakukan adalah proses kalibrasi di komputer anda bukan di mesin separasi apalagi di mesin offset percetakkan. Jadi tentu saja resiko warna turun sangat besar bahkan jika pun anda menggunakan Macintosh! Untuk mengatasi ini anda harus mengetahui warna-warna yang bisa di hasilkan oleh percetakkan, biasanya percetakkan yang baik akan dengan senang hati memberikan contoh cetaknya kepada anda berupa gradasi persentasi warna dalam bentuk buku dalam mode CMYK. Gunakan contoh tersebut sebagai panduan untuk mengkalibrasi komputer dan printer di rumah/kantor jadi anda bisa melakukan test print dulu sebelum pergi ke percetakkan. Kalau anda rasa kontrol tersebut kurang kuat anda bisa minta hasil proof dari percetakkan (dengan biaya) untuk melihat akurasi warnanya.
Sekali lagi ingat banyak variabel yang tidak berada dalam kontrol seperti misalnya alat proof yang menggunakan teknologi continus tone (dye sublimation / thermal printer) jelas berbeda dengan mesin cetak yang menggunakan raster half tone! Sekarang persoalan kembali ke medianya, selain mode warna media kertas yang di gunakan juga menentukan. Sebagai contoh hasil cetak dengan inkjet di atas kertas HVS biasa pasti biasa-biasa saja di banding dengan media khusus seperti foto paper atau glossy paper. Mengapa? Karena daya serap kertas terhadap tinta dan kemurnian bahan dasar kertas (pulp) menentukan hasil cetak. Kertas biasa dengan pori-pori besar dan bahan dasar yang tidak pure white (cenderung kuning atau abu-abu) akan menyerap tinta ke dasar kertas dan membuat warna lebih abu-abu ketimbang kertas glossy/art paper yang mampu menahan tinta dengan bahan lapisannya sedang bahan dasarnya yang lebih putih akan mampu memberi tampilan warna lebih cemerlang. Sementara itu kertas dove memang ditujukan untuk membuat tampilan warna lebih lembut dengan tidak menggunakan lapisan penahan tinta sebanyak art paper, untuk itu agar warna atau bentuk tertentu menonjol digunakan varnish/coating (di percetakkan dikenal dengan UV varnish/coating). Penggunaannya tentu terserah anda.

Selasa, 27 Maret 2012


HELLGODS di bentuk pada 16 September 1995 yang pada awalnya merupakan band session karena para personilnya merupakan gabungan dari beberapa band dengan formasi pertama :
  • Ade Black Wizard : Vox
  • Abu Black Ash : Guitars / vox
  • Loex’ Black Storm : Guitars /vox
  • Chex’ Barbarian : Bass
  • Agung Abyssia : Drums

Pada awalnya HELL GODS membawakan lagu-lagu dari The Abyss, Rotting Christ, Necromantia, Impaled Nazarene & Cradle Of Filth yang mana pada waktu itu band-band tersebut menjadi influence bagi musik mereka. Dengan konsep musik mereka Extreme Violence Black Metal, pada bulan November ’95 mereka mengeluarkan single pertamanya yang diberi titel Satanic Christians untuk mengisi sebuah acara Bedah Demo yang diselenggarakan oleh GMR Rock Station-Bandung dan single tersebut berhasil masuk nominasi 10 besar. Dengan perjalanan karir mereka yang cukup panjang, akhirnya mereka berhasil menelurkan album perdananya yang bertitle When The Forest Became My Kingdom yang berisikan 8 buah lagu dibawah label Nocturmoon Records yang dirilis pada bulan Juli ’97. Dalam album tersebut mereka memakai Add. Musician untuk mengisi female Voices yaitu Sisca Fransisca dari PRAETERMONSTRO, namun pada gigs yang mereka lakukan pada waktu itu untuk Female Voices mereka memakai Add. Musician lainnya yaitu Rini Vixen, Kiki Vempire dan Fransisca Ria Vamperotica yang mana mereka dipakai hanya untuk sementara waktu saja.
Pada bulan November ‘97 mereka mengeluarkan single terbarunya yang bertitel Kabut Keabadian untuk mengisi album kompilasi underground pertama yang dirilis secara major label di Indonesia yaitu Metalik Klinik oleh Musica Records dan pada waktu yang bersamaan, mereka memasukan dua buah lagunya yang diambil dari album perdananya yaitu The Blackness of The Night dan In The Battles of Barbarian War untuk mengisi kompilasi Black Metal pertama yaitu Blacker Than Darkness yang dirilis secara indipendent di Indonesia oleh sebuah organisasi musik Black Metal yaitu Black Mass “Blacker Than Darkness” Bandung. Perjalanan karir mereka waktu itu sangat menggebrak perkancahan scene Black Metal di Indonesia dan gaung popularitasnya terdengar sampai ke beberapa negara tetangga di Asia. Perkembangan karir mereka kian memuncak dengan banyaknya gigs yang mereka lakukan, namun keberadaan mereka yang solid mulai retak yang kemudian diguncang dengan pengunduran diri seorang personil mereka yaitu Abu Black Ass pada bulan Mei ’98. Untuk sementara waktu mereka berjalan dengan beranggotakan empat personil, yang pada akhirnya pada bulan Mei ’99 mereka merekrut seorang personil barunya yaitu Syam’s Dark Winter (Ex-AULL-R.I.P) untuk mengisi Bass yang mana posisi Guitar yang ditinggalkan oleh Abu Black Ass diisi oleh Chex’ Barbarian, maka formasi personil
  • Ade Black Wizard : Vox
  • Chex’ Barbarian : Guitars / vox
  • Loex’ Black Storm : Guitars /vox
  •  Syam’s Dark Winter : Bass
  • Agung Abyssia : Drums
Dengan formasi tersebut keberadaan mereka kembali solid dan dalam waktu bersamaan mereka sepakat merubah konsep musiknya menjadi Fast & Melodic Black Metal yang kemudian mereka kembali mengeluarkan single terbarunya yang bertitel Ahl Sohn Bar untuk mengisi album kompilasi Black Metal dari Extreme Soul Productions yaitu Neohellist pada bulan Maret ’00. Sejak dikeluarkannya single tersebut, mereka mengalami kevakuman yang cukup lama yang disebabkan oleh banyak hal hingga pada akhirnya pada bulan Mei ’02 tiga orang personilnya mengundurkan diri yaitu Chex’ Barbarian, Agung Abyssia dan Syam’s Dark Winter yang mana mereka mendapat penggantinya dengan merekrut kembali seorang mantan personil lamanya yaitu Abu Black Ash dan juga dua orang personil barunya yaitu Dedizzia Necrolord (UNSEEN DARKNESS) dan Hendra (Ex-MOTOR DEATH), maka dengan formasi yang keempat ini HELL GODS kini beranggotakan personil :
  • Ade Black Wizard : Vox
  • Abu Black Ash : Guitars / vox
  • Loex’ Black Storm : Guitars /vox
  • Dedizzia Necrolord : Bass
  • Hendra : Drums 

Pada bulan Agustus ’02 mereka kembali mengeluarkan single terbarunya yang bertitel I reach……The Eternity untuk dimasukkan ke dalam album terdahulunya When The Forest Became My Kingdom yang dirilis ulang oleh Prapatan Rebel di akhir tahun ’02. HELL GODS kembali menggetarkan perkancahan scene Black Metal dengan banyaknya kembali gigs yang mereka lakukan. Pada bulan Maret ’03 mereka kembali mengeluarkan single terbarunya yang bertitel Melebur Jiwa untuk mengisi album kompilasi Dark To Eternity yang dirilis oleh Darkness Earth Productions dan pada Desember ’03 mereka merekam sebuah lagu milik SEPULTURA yang bertitel Troops Of Doom kedalam versi mereka untuk mengisi album kompilasi Sepultribe “A Tribute To Sepultura” yang dirilis oleh Insane Dreams Productions & Brisik Distro
Setelah vakum beberapa lama, Hellgods kembali menggebrak dengan konsep The blackened rebirth di akhir tahun 2009 lalu dengan formasi :
  • Ade Black Wizard : Vox
  • Abu Black Ash : Guitars / vox
  • Loex’ Black Storm : Guitars /vox
  • Dedizzia Necrolord : Bass
  • Hariz da Grinder : Drums
Namun karena kesibukan pekerjaan yang menuntut konsentrasi penuh, Ade mengundurkan diri tepat sebelum launching kembalinya Hellgods di kancah musik blackmetal tanah air di The Rock Café akhir 2009 lalu.  Abu Blackened Ash akhirnya memutuskan diriuntuk menjadi vokalis dan akhirnya Hellgods tampil dengan konsep Electronics – blackmetal.Di awal tahun 2010 konsep electronics blackmetal sedikit demi sedikit ditinggalkan oleh Hellgods ,dan kembali ke khitahnya dengan konsep Black Metal tampil di beberapa acara, dan sempat juga diisi oleh kembalinya Ade Black Wizard di posisi vokalis ketika tampil di acara Bandung Territory di Lembang.
Mundurnya Loex Damien dari posisi gitaris Hellgods di pertengahan tahun 2010,membuat Hellgods menggamit dua gitaris baru untuk mengisi kekosongan tersebut, yaitu Abah ‘alltime crew’ Desecrator dan Igor Nazaroth dari Divine Blackness juga Reyza Unseen untuk mengisi jadwal show yang menanti di depan mata, termasuk sebagai opening MARDUK,salah satu gods of darkness di kancah blackmetal dunia .
Awal tahun 2011, Abah Desecrator memutuskan untuk mengundurkan diri untuk berkonsentrasi di sisi managerial Hellgods sedangkan Igor Nazaroth kembali ke Divine Blackness. Sehingga Hellgods kembali mencari gitaris untuk mengisi kekosongan ini. Akhirnya JP dari Mortified bergabung untuk mengisi kekosongan tersebut.
HELLGODS 2011 Formation
  • Abu Blackened Ash : Vox / Guitars
  • JP ‘Mortified’ : Guitars
  • Dedy Abyssia : Bass / Vox
  • Hariz Da Grinder : Drums , Percussion
  • Reyza Unseen : keyboards

Nama Asli : Brian Harold May, BSc Hons
Tempat/Tgl Lahir : Hampton / 19 Juli 1947
Gaya Permainan : Rock, Heavy Rock, Rock Opera
Group Band : 1984, Smile, Queen, Brian May (Solo Karir)
Pengaruh musikal : Hank Marvin (The Shadows), Scotty Moore (Elvis Presley), Lonnie Donegan, Buddy Holly dan James Burton
Teknik Andalan : Harmoni (gitar) berlapis
Gitar : Custom-built “Red Special”, Custom Red Special models buatan Greg Fryer, Guild Brian May Signature model, Burns Brian May Signature model, Gibson Les Paul Standard, Gibson ES-335, Akustik gitar Collings
Pickup : Burns (terpasang di Red Special), DiMarzio Brian May model (terpasang di Guild Brian May Signature model)
Efek : Vox Wah, Custom-built treble booster (kemungkinan buatan Pete Cornish tipe TB83), Echoplex yang sudah dimodifikasi, Boss CE-3 Stereo Chorus Ensemble, multi-efek Rocktron Intellifex, Foxx Phaser dan Bel Digital Audio Delay
Ampli : Vox AC30 dan AC10, Custom-built Deacon amp (yak betul, ampli ini buatan bassist Queen, John Deacon), Selmer, Marshall JCM800
Contoh permainan : Keep Yourself Alive, Stone Cold Crazy, Brighton Rock, Bohemian Rhapsody, It’s Late

Karir :
Dengan suara gitar yang khas dan riff-riff gitar yang catchy sebagai kontribusinya pada Queen, Brian May menjadi salah satu dari sekian musisi yang berbakat dan memberikan pengaruh pada tahun 70-an. Ia adalah anak seorang tukang servis elektronik dan musisi. Ia ternyata ikut mewarisi bakat ayahnya dalam bidang menyolder dan musik. Namun ia sanggup menyeimbangkan ketertarikannya akan teknologi dan musisi dan kemudian melanjutkannya untuk meraih gelar di bidang Fisika. Di saat senggangnya ia menyempatkan diri membuat gitar dibantu oleh ayahnya. Gitar buatannya ini yang kemudian menjadi trade-mark Brian May di setiap penampilannya.
Saat masih sekolah ia membentuk band pertamanya, 1984, yang merupakan sebuah band instrumental. Band mereka manggung di sekitar kota London dan membuka pertunjukan artis/band legendaris seperti Traffic, Jimmi Hendrix, Pink Floyd dan Tyrannosaurus Rex (nantinya dikenal sebagai T-Rex). Pada tahun 1968, ia meninggalkan bandnya untuk memfokuskan diri pada studinya di Imperial College.
Saat kuliah, May sering nongkrong bareng Roger Taylor dan kemudian membentuk band hard rock trio bernama Smile. Ia malah juga meneruskan pendidikannya setingkat S2 pada jurusan matematika dan ilmu pengetahuan, tapi kemudian malah memutuskan untuk lebih fokus pada musik secara penuh. Band Smile menandatangani kontrak dengan Mercury Records dan merilis satu single yang tidak meraih sukses. Kemudian mereka menambahkan Freddy Mercury pada posisi vokal dan merubah nama band mereka menjadi Queen. Setelah bekerja dengan beberapa bassist, akhirnya mereka menemukan dan merekrut John Deacon pada tahun 1971. Queen kemudian menandatangani kontrak dengan EMI dan merilis debut albumnya (Queen) pada tahun 1973 dengan kekuatan utama album mereka: kombinasi vokal opera Freddie Mercury dan riff-riff keren Brian May.
Brian May bersama Queen terus berekperimen dengan mengembangkan sound mereka. Albun A Night at the Opera dirilis tahun 1975 dan menelurkan lagu hit “Bohemian Rhapsody”, yang memperdengarkan kemampuan musikal dan kehebatan mereka sebagai pengarang lagu. Kedua album mereka selanjutnya A Day at the Races pada tahun 1976 dan News of the World pada tahun 1977 juga meraih sukses besar di radio maupun di toko musik dengan hit-hit mereka seperti “We Will Rock You” dan bahkan “We Are The Champion” dari album News of the World malah digunakan menjadi lagu kemenangan di lomba olahraga di seluruh dunia sampai sekarang. Yang menarik adalah, salah satu lagu dari album News, “It’s Late” adalah lagu dimana Brian May menggunakan two-handed tapping dan hammer-on saat solo gitar dan setahun kemudian baru Eddie Van Halen terkenal dengan two-handed tapping gayanya sendiri. May menyebutkan bahwa tehnik tapping yang ia gunakan diconteknya dari seorang gitaris band club di daerah Texas. Menurut gitaris band tersebut malah Billy Gibbons (ZZ Top) yang pertama kali menggunakannya dan ia hanya menconteknya.
Setelah Freddie Mercury wafat di tahun 1991, Queen secara resmi bubar. Hanya pada event-event khusus seperti “Concert for Life tribute to Mercury” di tahun 1992 (menggalang dana untuk Mercury Phoenix Trust, dibentuk untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya AIDS). Brian May kemudian lebih fokus bersolo karir, merilis Back to the Light pada tahun 1993. Setahun kemudian ia merilis Live at Brixton Academy, yang isinya adalah gabungan dari lagu-lagu solo karirnya dan dari koleksi lagu Queen. Pada tahun 1998 ia merilis album berjudul Another World dimana Jeff Beck ikut mengisi gitar pada lagu “The Guv’nor”.

Suara Gitar dan Rig
Tidak lengkap membicarakan Brian May tanpa membicarakan gitarnya. Jantung dari suara gitar May terdapat pada gitar listrik yang diberi nama “Red Special”. Gitar tersebut ia buat berdua bersama ayahnya. Sungguh sangat sulit mencari gitar listrik yang bersuara persis seperti Red Special-nya Brian May kecuali anda mendapatkan replikanya dari luthier Greg Fryer. Walaupun Guild dan Burns membuat seri signature Brian May, namun gitar buatan mereka tidak bersuara persis seperti gitar Brian May. Selain itu dalam rig Brian May sendiri terdapat beberapa efek-efek custom, termasuk diantaranya adalah Treble Booster yang digunakannya bersama ampli merk Deacon (Ampli buatan John Deacon, bassist Queen) dan sebuah splitter untuk mengirim sinyal ke tiga ampli Vox AC30 miliknya. Selain itu, Brian May juga menggunakan pick gitar yang tidak lazim. Pick yang digunakannya adalah sebuah koin sixpence (mata uang inggris). Tentang penggunaan koin sebagai pick ini Brian May beralasan bahwa koin tidak mudah lepas dari tangan karena permukaannya yang kasar dan pinggirannya bergerigi tajam. Di Inggris koin ini sudah tidak diproduksi lagi, tapi Brian May telah mengkoleksinya hingga ribuan buah sehingga ia tidak takut kehabisan.Sekarang bagaimana tentang harmoni gitarnya? Rahasianya adalah pada penggunaan 3 ampli tersebut dengan konfigurasi ampli di tengah dry dan ampli kiri kanan sebagai suara efeknya. Pada masa-masa awal karirnya Brian May sering menggunakan splitter 3-way untuk membagi sinyal gitarnya dan dua Echoplex yang di set dengan delay time yang berbeda untuk membentuk harmoni. Kedua Echoplex tersebut kemudian masing-masing menuju ampli yang ada di kiri dan kanan. Brian May sekarang sudah tidak menggunakan Echoplex dan menggantinya dengan unit Digital Delay.

Gitar buatan Brian May (Red Special)
Banyak cerita sekitar gitar buatan Bryan May ini. Menurut Brian May, ia membuat gitar tersebut dengan bantuan ayahnya dan menamakannya “Red Special”. May membuat desain bodi, yang bentuknya mengadaptasi bentuk akustik gitar tetapi dengan memotong bodi lebih dalam di atas dan dibawah neck (cutaway) agar lebih mudah mengakses neck bagian fret 15 keatas. Ia membentuk kayu dengan menggunakan pisau lipat, pahat dan ampelas. Fingerboardnya juga mengadaptasi dari gitar akustik. Bentuk neck gitarnya tebal dan agak bulat. Neck tersebut hanya menggunakan satu baut dan tidak di-lem. Sebuah fret terpasang tepat didepan nut, sebelum fret pertama. Bentuk fretnya sendiri datar, model bus sekolah dan inlay-nya yang berbentuk titik besar (dot) adalah seperti berikut: satu titik di fret 3, dua titik di fret 7, satu titik di fret 9, tiga titik di fret 12, satu di fret 15 dan 17, dua di fret 19, satu di fret 21 dan tiga di fret 24. Selain itu juga ada titik penanda di tepi fingerboard-nya dan garis besar di tepi fret ke 5 dan ke 7.
Bahan fingerboard-nya adalah kayu oak yang dilapisi sedemikian rupa hingga menyerupai kayu ebony. Neck gitar tersebut masuk jauh ke dalam bodi gitar hingga melewati pickup tengah. Bodi gitarnya sendiri berbahan kayu sejenis oak yang berasal dari sebuah meja dan dua lapisannya terbuat dari kayu balok yang dilubangi sendiri olehnya. Seluruh permukaan body gitar itu kemudian ia lapisi dengan lapisan kayu mahogany. Bindingnya terbuat dari tepian rak, entah itu rak buku atau rak lain. Bridge-nya sendiri merupakan desain dari Brian May dan ayahnya dan dibuat dengan tangan. Gagang tremolo-nya sendiri dibuat dari part sepeda, sepertinya bagian yang terdapat pada sadel sepeda, dan ujung gagang tremolo-nya adalah bagian dari jarum rajut ibunya yang ia bor sedikit. Alasan Brian May membuat sendiri tremolonya adalah karena ia tidak mampu untuk membeli tremolo Fender saat itu. Mungkin kombinasi dari bahan-bahan yang tidak umum itulah yang membuat suara gitar Brian May begitu unik dan memiliki sustain yang unik pula.
Untuk urusan elektronik, May menggulung sendiri pickup single coil-nya, tetapi kemudian ia menggantinya dengan pickup yang ia beli dari Burns di Inggris. Selain pickup, ia juga membeli tuner. Tetapi tuner itu segera pula diganti dengan merk Sperzel. May juga mendesain perkabelan gitarnya.
Pada pertengahan 90-an, Brian May bertemu dengan luthier asal Australia, Greg Fryer, yang mendapatkan ijin May untuk membuat beberapa kopi otentik dari “Red Special” buatan Brian May. Setiap gitar tersebut dibuat sepersis mungkin dengan aslinya. Bahkan lebih detil dari Brian May signature buatan Guild. Seberapa mungkin Fryer menggunakan tipe kayu, lem, finishing dan kelengkapan gitar (seperti tuner) yang sama dengan aslinya. Fryer bahkan membayar sendiri ongkos perjalanannya dari Australia ke rumah Brian May di Inggris, dimana ia secara mati-matian melakukan pengukuran dan mencatat semua spesifikasi gitar Brian May secara mendetail dan kembali ke Australia untuk mulai bekerja. Setahun kemudian Fryer kembali ke Inggris dengan 3 buah hasil kloningnya dan Brian May terpana atas hasil kerjanya. Sekarang ketiga gitar tersebut digunakan oleh Brian May. Bahkan May mempercayakan gitar aslinya kepada Greg Fryer untuk diservis. Gitar asli buatan tangan Brian May dan ayahnya sekarang kembali dalam kondisi prima.




Helloween dibentuk pada tahun 1978 ketika gitaris Kai Hansen dan Piet Sielck membentuk band bernama Gentry dan setelah mengalami bongkar pasang personel mereka merubah menjadi Iron Fist yang menampilkan Ingo Schwichtenberg pada drum dan Markus Grosskopf pada bass. Piet kemudian keluar dan menjadi sound engineer band seperti Blind Guardian, Grave Digger, Gamma Ray dan proyek pribadinya, Iron Savior. Lalu datang Michael Weikath dari Powerfool, dan mengganti namanya menjadi Helloween pada tahun 1982 di Hamburg. Pada tahun 1984, mereka merekam 2 lagu untuk album kompilasi Noise Records Death Metal. Helloween merekam “Oernst For Life” yang ditulis oleh Weikath dan sebuah lagu berjudul “Metal Invaders”. Dengan Kai Hansen merangkap sebagai vocalis sekaligus penulis lagu, mereka merekam debut mini album berjudul Helloween (berisi 5 track) pada awal 1985. Album Walls of Jericho dan mini single “Judas” direlease setahun kemudian, dan media mulai dikejutkan oleh intepretasi Helloween terhadap heavy metal klasik. Mereka meraih begitu banyak penggemar di daratan Eropa, namun Hansen masih tidak puas dengan kemampuannya bernyanyi dan bermain gitar sekaligus, dan setelah selesai tour Kai menyarankan Helloween untuk mencari vocalis yang pas untuk membesarkan Helloween. Helloween: 1987-1989 Ralf Scheepers dari Tyran Pace adalah pilihan pertama mereka, namun mereka akhirnya menemukan seorang vocalis yang sangat bagus dari band lokal bernama Ill Prophecy. Dia adalah Michael Kiske, yang waktu itu masih berusia 19 tahun, yang memiliki suara jernih dan tinggi dan banyak terinspirasi oleh gaya bernyanyi Rob Halford dan Bruce Dickinson. Formasi baru ini membuktikan kekuatan baru mereka diatas panggung dan di studio. Mereka ingin merekam double album pada awalnya, namun pihak Noise menolak. Merekapun merelease Keeper of the Seven Keys I, yang tidak diragukan lagi menjadi album power metal yang sangat berpengaruh di Eropa. Kombinasi power dan melodi yang mereka usung banyak diikuti oleh band pada masa itu, dan membuat Helloween mendadak menjadi superstar power metal, bahkan menjadi band pembuka Iron Maiden, Armored Saint dan Grim Reaper. Kesuksesan merekapun sampai di USA bahkan diundang ikut ambil bagian dalam MTV Headbanger’s Ball Tour. Disela-sela kesibukannya, mereka masih sempat merekam album Keeper of the Seven Keys II pada tahun 1988. Mereka semakin memantapkan diri menjadi band power metal yang paling sukses dalam penjualan album dan kembali tour di USA bersama Exodus dan Anthrax. Album inipun menembus tangga lagu di UK, tapi proses penulisan lagu (terutama lagu panjang yang ditulis oleh Kai) menjadi awal krisis yang terjadi dalam Helloween. Pertunjukan mereka di Donington Monster of Rock Festival semakin mengukuhkan keberadaan mereka, namun bagi Kai, impiannya yang menjadi kenyataan juga sampai pada titik kulminasi tentang ambisinya dalam grup. Secara mengejutkan, pada Desember 1988 Kai menyatakan mundur dari band yang telah membesarkannya, dan menyatakan bahwa Helloween sudah terlalu besar baginya sehingga sulit untuk dikontrol. Kai selanjutnya membentuk band sendiri dengan nama Gamma Ray. Para anggota Helloween tidak menjadi mundur, mereka menarik mantan personel Rampage, Roland Grapow menggantikan posisi Kai dan meraih sukses dalam tour di UK. Helloween: 1990-1993 Perusahaan EMI pun tertarik dan mengontrak mereka karena Helloween mempunyai masalah dengan labelnya, Noise Records. Helloween memutuskan kontrak dengan Noise dan bergabung dengan EMI. Merekapun kalah dalam pengadilan dan harus membayar ganti rugi kepada Noise serta dilarang merelease album di luar Eropa dan Jepang. Karena permasalahan keuangan yang pelik, mereka tidak menghasilkan album sampai 2 tahun. Beberapa album live pun direlease (Live in the U.K. di Eropa, Keepers Live di Jepang dan I Want Out: Live di USA) direlease untuk mengesankan kepada penggemar selama masa hiatus. Dan mereka pun mendapat bantuan dari Management Sanctuary (Iron Maiden, W.A.S.P) untuk tetap bertahan. Sedikit demi sedikit mereka mulai yakin, bangun dari istirahat yang panjang, mereka merelease sebuah album dengan judul yang tidak biasa Pink Bubbles Go Ape pada tahun 1991. Namun album ini malah kurang menunjukkan identitas Helloween, banyak mendapatkan kritik dari penggemar dan media, penulisan lagu yang tidak fokus. Lebih parah lagi, beredar rumor bahwa penggarapan album ini dipenuhi oleh konflik internal antar personel. Album yang penuh dengan ketidakpastian ini diikuti oleh penjualan yang tidak seperti yang mereka harapkan. Pada tahun 1993, mereka merelease album yang lebih buruk, Chameleon, dan memperburuk rumor bahwa ketegangan antar personel mulai memuncak. Hal ini mulai terlihat pada periode tersebut, Ingo mengalami stress, memakai obat- obatan dan minuman keras serta didiagnosa mengidap penyakit Schizophrenia. Ingo pun digantikan oleh Richie Abdel Nabi selama tour. Ingo mengidap Schizophrenia sejak lahir. Hal ini baru diketahui pada saat dia sedang menjalani rehabilitasi obat- obatan seperti kokain, dopping dan alkohol yang sangat berakibat buruk terhadap fungsi otak dan mengakibatkan kesulitan dalam bicara. Pada dasarnya, alkohol bisa menunda efek Schizophrenia untuk beberapa saat, namun akan tetap muncul setiap saat jika seseorang telah berumur 30 tahun. Sebuah penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Hal ini menjadi beban tersendiri bagi Ingo dan akhirnya Weiki harus membuat keputusan untuk meminta Ingo tidak lagi bermain untuk Helloween. Mereka bicara selama 5 sampai 6 jam, Ingo pun menolak dan ingin tetap bermain untuk Helloween. Ingo tidak memahami kondisi dia sebenarnya dan tidak menjalani pengobatan dengan baik. Dan suatu saat, dia bunuh diri dengan melompat ke arah kereta subway yang sedang melintas. Pada saat itu, baik EMI maupun Sanctuary memutuskan untuk menghentikan kerugian mereka dan membiarkan Helloween untuk menentukan nasibnya sendiri. Helloween pun menandatangani kontrak dengan Castle Communication. Helloween: 1994-2000 Kemudian merekapun berusaha bangkit secepatnya, mereka menarik vocalis baru Andi Deris dari Pink Cream 69 (salah satu band favorit Weiki) dan mantan drummer Gamma Ray Uli Kusch dan kemudian merekam album Master of the Rings pada tahun 1994. Pada saat Andi menyatakan mau bergabung dengan Helloween, Weiki dan management memanggil Kiske namun Kiske menolak. Walaupun alasan memanggil adalah untuk menentukan nasib Kiske, namun pertemuan itupun tidak dilakukan karena hasilnya sudah jelas. Kiske dipecat. Album ini menandai kembalinya mereka kepada musik yang seharusnya mereka usung seperti dalam album Keeper. Album ini direlease hampir setahun kemudian di USA dengan bonus yang berisi semua B-side Master of The Rings. Setelah mereka merasa telah kembali pada jalurnya, mereka merekam album The Time of the Oath pada tahun 1996, dan secara mengejutkan album ini menjadi album terbaik mereka sejak masa-masa kejayaan album Keeper. Album ini didedikasikan kepada Ingo. Merekapun merelease album live High Live! pada tahun 1996 dan menandakan bahwa Helloween telah kembali ke arena power metal internasional dengan meraih kesuksesannya kembali di Eropa dan Jepang. Ditahun yang sama, Kiske pun merelease album solonya Instant Clarity. Pada tahun 1997, Roland merelease debut solonya berjudul The Four Seasons of Life yang memuat single “I Remember” dan menampilkan Ralf Scheepers pada sebuah lagu. Andi pun merelease debut solonya berjudul Come In From The Rain dengan single “1000 Years Away” dan “Goodbye Jenny”. Setahun kemudian mereka merelease The Pumpkin Box yang berisi lagu-lagu terbaik mereka dari tahun 1985-1993 dan berisi 4 disc bersama wawancara. Pada Maret 1998 mereka merelease album Better Than Raw. Pada tahun 1999, Roland merelease album Kaleidoscope yang menuai sukses di Eropa dan Brazil. Markus pun merelease proyek sampingannya berjudul Shockmachine yang menampilkan Uli pada drum. Uli juga memproduseri dan merelease albumnya Catch The Rainbow, sebuah album penghormatan kepada band Rainbow bersama para musisi Jerman. Kiske merelease album keduanya Readiness To Sacrifice. Helloween kemudian merelease album cover band yang banyak memberikan inspirasi dalam album Metal Jukebox. Andi pun menutup tahun ini dengan merelease album keduanya Done by the Mirrors. Mereka mengawali tahun 2000 dengan mengerjakan album terbaru mereka bersama produser Roy Z. berlatarbelakang nu-metal. Pihak management menginginkan Helloween merekam sisi gelap dari musik metal mereka dan hasilnya adalah album The Dark Ride yang direlease pada 30 Oktober 2000. Weiki kurang suka terhadap arah musik yang diambil. Produser sepertinya sangat menginginkan Helloween dengan style baru yang lebih nu-metal dan Roland pun bisa mengikutinya karena Roland sangat menyukai digital production, begitupula dengan Uli. Tapi tidak dengan Weiki yang tidak dilibatkan dalam penggarapan album ini. Weiki tidak menginginkan album ini sebagai album Helloween. Perbedaan arah bermusik dan pemilihan track yang dilakukan oleh management ini kemudian menimbulkan ketegangan dalam band dan disusul dengan dipecatnya Roland dan Uli. Helloween: 2001-2004 Weiki ingin mengembalikan Helloween ke jalurnya dengan lineup yang baru. Selama proses tersebut, Helloween menarik gitaris Sascha Gerstner dari Freedon Call yang baru berusia 25 tahun. Seorang pemain gitar yang mempunyai banyak kesamaan dengan Weiki, tahu bermain gitar dengan semestinya. Dia juga membantu Markus dalam pengerjaan lagu “Liar”, dia menulis 3 lagu untuk album Rabbit Don’t Come Easy yang diproduseri Charlie Bauerfeind dirilis pada bulan Mei 2003. Judul ini diberikan untuk menunjukan bahwa band ini kembali lagi keera yang lebih baik (“happy”), sebagai ungkapan bahwa betapa miripnya peluncuran sebuah album jika dibandingkan dengan pertunjukan trik mengeluarkan kelinci dari dalam topi. Pada bulan Juli 2003, Helloween bersiap-siap di Hamburg, mempersiapkan tour keliling dunia terpanjang mereka. Sejak awal tour dibulan september, fans diseluruh dunia mengelu-elukan penampilan Helloween, yang semakin lebih baik dari sebelumnya. Sebuah tanda bahwa penambahan personil baru ini akan berjalan dengan lancar. Di bulan Oktober 2004, Helloween memulai paska produksi album baru mereka. Helloween: 2005-2009 Di awal tahun 2005, tepatnya bulan Februari 2005, Schwarzmann dan Helloween mulai mengalami ketidak- cocokan. Selama masa-masa tour barulah terlihat olehnya dan oleh seluruh personil tentang perbedaan diantara mereka, mereka tidak seluruhnya berbagi dalam hal jalur musik mereka. Schwarzmann memutuskan untuk tetap membantu Helloween selama masa produksi sampai ditemukannya pengganti yaitu Dani Loble, Mantan pemain Drum RAWHEAD REXX yang merupakan orang yang cocok untuk Helloween. Sudah terdengar gosip bahwa Helloween akan merilis kelanjutan dari kedua album legendaris Keeper’s, tetapi sampai saatnya pada bulan Juni, Helloween mengkonfirmasikan perilisan “Keeper Of The Seven Keys – The Legacy”. Single pertama berjudul ” Mrs.God” diluncurkan pada tanggal 4 juli di Asia Tenggara, diikuti oleh seluruh dunia pada tanggal 5 September. Pada tanggal 31 Oktober 2005, Helloween merilis kelanjutan dari album Keeper yang legendaris berjudul “Keeper of The Seven Keys – The Legacy”. Album ini membawa pengakuan yang luar biasa terhadap band ini dan dapat diterima dengan baik di seluruh dunia. Keseuksesan album ini dan tour yang berkelanjutan sangat kuat dan band ini pun merilis DVD live kombo dan CD live Kombo. Di tahun 2007, Untuk merayakan dua tahun kesuksesan mereka, Helloween merilis CD Live Kombo berjudul “Keeper Of The Seven Keys – The Legacy World Tour 2005/2006 – Live In Sao Paulo” dan DVD Live Kombo berjudul “Keeper Of The Seven Keys – The Legacy World Tour 2005/2006 – Live On 3 Continents”. Di penghujung tahun 2007, Helloween kembali merilis album baru yang berjudul “Gambling With The Devils”. Dan kembali menyapa para penggemarnya bersama Gamma Ray yang salah satu anggotanya adalah mantan pendiri Helloween (Kai Hansen). Dan bahkan akhirnya tepat di hari Jum’at tanggal 22 Februari 2008 Helloween pun manggung di Jakarta (Indonesia) yang bertempat di Tennis Outdoor Senayan pukul 9:10 WIB. Di penghujung tahun 2008, dalam rangka menyambut ulang tahun Helloween yang ke 25 tahun (Anniversary 25th) akan dibuat sebuah t-shirt yang ber tajuk “Anniversary 25th” Helloween. Dan yang menjadi spesial dari t-shirt ini selain untuk menyambut hari jadi Helloween ke-25 bahwa design t-shirt ini dibuat oleh para fans Helloween yang kemudian di voting dan yang mendapat votingan terbanyak maka itulah design t-shirt yang akan dirilis. Awal 2009 design t-shirt “Anniversary 25th” terpilih dan berasal dari Brasil dan sudah bisa di pre-order dibulan Maret 2009. Di samping merilis sebuah T-shirt Anniversary 25th, dalam rangga menyambut ulang tahun Helloween ke-25, kabarnya mereka akan merilis sebuah album spesial dan belum ada konfirmasi album seperti apakah album yang spesial tersebut
Heaven and Hell
Inilah band yg disebut paling bertanggung jawab atas menyeberbya wabah metal hingga saay ini. Musik usungan Black Sabbath merupakan cikal bakal lahirnya thrash metal, doom metal, death metal, gothic metal, dan sejenisnya. Permainan gitarisnya, Tommy Lommi, juga dibaptis sebagai peletak riff metal yang telah mempengaruhi ratusan, ribuan, bahkan jutaan gitaris di dunia. Sementara, Ozzy Osbourne, vokalisnya juga mendapat julukan “The Godfather of Metal” dan belum tergantikan hingga saat ini(Menurut saya tidak akan pernah).
Hebatnya setelah menjalani karir selama 40 tahun, Black Sabbath masih eksis. Bahkan, band yang dibentuk di Birmingham, Inggris sedang tur untuk reuni era album ‘Heaven and Hell’ (1980). Hanya, bukan nama Black Sabbath yang dipakai untuk tur, tapi sebagai band Heaven and Hell.
Keputusan tidak mengambil nama Black Sabbath dipatenkan Tony karena takut fans mereka nanti bingung. Karena Sabbath baru selesai tur dg Ozzy. Sekarang posisi Ozzy diganti oleh Ronnie James Dio, eks vokalis Rainbow. Apalagi Ozzy sedang merampungkan album solo terbarunya. Selain itu juga diperkuat oleh bassis Geezer Butler dan Vinny appice, mantan dramer Sabbath era ‘Mob Rules’ (1981) yang masuk menggantikan Bill Ward.
Tapi, dg nama Heaven and Hell Tony jauh merasa lebih nyaman. Karena ia merasa tak terbebani membawakan lagu lam Sabbath. “Kami telah menjalani 10 tahun terakhir bersama Ozzy, dan itu sangat menyenangkan. Tapi, masih banyak fans kami yang belum mendengar lagu dari album ‘Heaven andHell’,” ungkapnya beralasan.
Awalnya, ide reuni ‘Heaven and Hell’ karena gara-gara Rhino Records ingin merilis kompilasi ‘Black Sabbath: The Dio Years’. Dan pihak label meminta beberapa lagu untuk mendukung album tersebut. Tony seteju dan menyerahkan 3 album kolaborasinya dengan Ronnie, dg judul “Shadow of the Wind”, “The Devil Cried”, dan “Ear in the Wall”.
“Senang sekali rasanya bisa menulis lagu lagi bersama Ronnie. Kami menyatukan ide dedngan sangat lancar, dan kami betul-betul kombinasi yang kuat,” tandas Tony bersemangat.
Dari Blues ke Ilmu Hitam
Polka Tulk adalah nama awal yang dipakai Anthony “Tony” Lommy, John “Ozzy” Osbourne, Willian “Bill” Ward dan Terence “Geezer” Butler pertama kali bergabung dan membentuk band saat 1967. Saat itu, musik yang mereka mainkan sangat kental dengan Blues. Tak lama, nama tersebut diubah menjadi Earth dan beralih mengusung Fusion Blues.
Februari 1969, nama Black Sabbath resmi dipakai, diambil dari salah satu lagu Polka Tulk ciptaan Geezer. Ia sendiri mengambil nama itu dari novel-novel bertema Ilmu hitam ciptaan Dennis Wheatley yang digemarinya. Seirng dengan perubahan nama, imej penampilan dan musik yang dimainkan Black Sabbath ikutan bergeser.
Setelah setahun tur, Tony Lommy dkk dikontrak sebuah label kecil bernama Philips Records di inggris. Lagu pertama berjudul ‘Evil Woman (Don’t Play Your Games With Me)’, merupakan lagu daur ulang milik Crow, band asal Amerika. Tiga bulan kemudian, label tersebut dirilis ulang oleh label Vertigo, bersama dengan debut album ‘Black Sabbath’. Kendati digarap dengan dana minim, sekitar 600 pound, namun album yang dikerjakan bersama produser Rodger Bain tersebut bisa menempati peringkat 8 terlaris di Inggris selama 5 bulan
Ronnie James Dio
(lahir Ronald James Padavona pada 10 Juli 1942 di Portsmouth, New Hampshire), adalah seorang penyanyi heavy metal yang dikenal sebagai anggota Black Sabbath, Rainbow, dan Dio. Saat ini ia sedang tur bersama dengan Tony Iommi, Geezer Butler, dan Vinny Appice dalam Heaven and Hell.
Nama belakangnya diambil dari anggota mafia Johnny Dio, dan mulai ia gunakan di awal 1960-an dalam band Ronnie Dio and the Prophets. Ia mulai bergabung dengan Black Sabbath dalam album Heaven and Hell.
Ozzy Osbourne
John Michael Osbourne, lebih dikenal sebagai Ozzy Osbourne (lahir di Aston, Birmingham, West Midlands, Inggris, 3 Desember 1948; umur 61 tahun), merupakan seorang penyanyi berkebangsaan Inggris. Ia adalah vokalis grup musik heavy metal Black Sabbath yang terkenal pada tahun 1970-an.
Yngwie Malmsteen dilahirkan di Stockholm, Swedia, pada tanggal 30 Juni 1963. Saat ini, ia dikenal sebagai solo gitar yang memiliki kemampuan luar biasa. Dua puluh tahun lalu ketika ia masih muda, kepiawaiannya berimprovisasi gitar terkesan telah banyak nelayan klik rockers mania di dunia. Dalam sejarah musik rock, kita tahu nama-nama seperti Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore (yang urakan Dari Deep Purple), Joe Satriani, Steve Vai, Eddie Van Halen atau Eric Clapton dan Santana. Mereka semua dapat menjadi senior yang sudah melegenda dengan setiap permainan. Yngwie Malmsteen dapat memperdalam kemampuan dalam banyak senior berkiblat kepadanya. Malmsteen adalah sebuah fenomena tersendiri, jadi tidak berlebihan dalam dua dekade terakhir, dia didominasikan sebagai solo gitar yang sangat berbakat.
Ketika ia berpaling masih 20 tahun, ia mengejutkan dunia dengan teknik permainan yang luar biasa, sebagai orang panggilan aliran neo-Kelas merdu rock. Ini dapat dirasakan dalam album perdananya “Yngwie J. Malmsteen’s Rising Force” 1984 ketika baru berusia 21 tahun. Namun, tampaknya kecil di melaporkan Malmsteen pertama, tidak begitu tertarik dengan dunia musik. undefinedEverything berubah ketika ia secara tidak sengaja menonton TV, yang menyiarkan konser Jimi Hendrix tahap beberapa waktu setelah kematian dari maestro. Malmsteen baru berusia 7 tahun dengan keliaran sangat terpukau Hendrix di atas panggung yang dapat membuat histeris operasi. Satu hal yang sangat berbekas di kepala bila Malmsteen Hendrix aksi pembakaran dan menghancurkan gitarnya di panggung. Malmsteen Sejak itu tertarik bermain gitar. Pada hari Hendrix meninggal, ketika lahir juga gitar muda yang siap untuk menggantikannya.
Kapitalisasi keingintahuan sekaligus kegigihan luar biasa untuk bereksperimen dengan lama jenis Mosrite gitar dan kemudian melanjutkan dengan versi yang lebih murah Stratocaster, Malmsteen mentransformasi dirinya sebagai Blackmore. Gitar juga tertarik untuk membuat belajar klasik karya Bach, Vivaldi, Mozart dan Beethoven. Rupanya struktur musik klasik sangat berguna bagi orang untuk menemukan inovasi dalam bermain gitar. Jangan salah, ketika Malmsteen yang baru berusia 10 tahun. Ibu-ibu dan saudara perempuan dari standar flute memainkan peran penting dalam keberhasilan mengendalikan Malmsteen gitar dalam waktu singkat.
Malmsteen telah satu ketika menonton konser biola asal Rusia, Gideon Kremer. Ini memberikan pengaruh yang sangat besar untuk Malmsteen, ia ingin menggabungkan pengetahuan tentang musik klasik dengan kemampuan untuk bermain gitar dan bagaimana untuk meningkatkan kharisma bagi penonton. Pada usia ke 15, yang telah diakui dunia khusus permainan Malmsteen sebagai merek dagang. Gila. Kemudian ia sempat bermain di beberapa band dan dalam setiap kesempatan ia selalu envisioned menjelajahi berimprovisasi melalui permainan yang panjang instrumental. Pada usia 18, setelah mencoba untuk mengirim beberapa demo rekaman ke beberapa produsen dari permainan, akhirnya dia diundang untuk bermain dengan band Steeler. Beberapa saat setelah itu ia dipindahkan ke Alcatrazz, tetapi karena ia tidak envisioned merasa lebih baik jika Anda berpartisipasi dalam mengembangkan band, ia memutuskan untuk bersolo karir. Dan dia menghabiskan album pertama dengan judul “Rising Force” (sekarang dikenal sebagai kitab suci neoclassical rock). Album ini berhasil membawa Malmsteen khusus sebagai nominator Grammy sebagai “Best rock instrumental kinerja.” Tidak sampai di situ, dia juga di bagian “Best New Talent”, dan “Best Rock gitar” pada tahun depan. Sungguh luar biasa. Sejak itu nama Malmsteen sebagai langit-membingkas permainan sebagai ‘bodoh’ performa dan membuat aliran baru “neoclassical rock.”
Telinga penggemar musik rock sebagai dijejali dengan permainan hampir dua dekade melalui album marching Keluar, trilogi, Odyssey, Live in Leningrad / Trial By Fire (video memperoleh “emas-Beli konser video” di Moskow dan Leningrad), Fire & Ice (yang diluncurkan di Jepang dan terjual lebih dari 100.000 copy hanya pada hari pertama peluncuran), The Seventh Sign, Magnum Opus, Inspiration, yang Menghadapi Animal, Alchemy, dan Attack!.
1997, Yngwie membuktikan bahwa ia tidak memenuhi syarat lebih dari yang lain gitar fenomenal adalah ketika ia berhasil Rockface karya besarnya “Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra dalam Eb minor, op. 1 “, sebuah karya musik klasik yang penuh dengan unsur bermain gitar listrik. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2001, Yngwie pertama menemukan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Jepang di Tokyo Philharmonic Orchestra. Sepanjang tahun 2002, album terjual hampir bak kacang goreng di dunia. Kemudian pada tahun 2003, ia bergabung dengan tur musik bergengsi yaitu “G3″ yang merupakan kolaborasi dari tiga maestro adalah mimpi Satriani, Vai dan Malmsteen. Dua tahun rekaman album dari wisata ini perilaku keras, baik DVD, CD atau VHS.
Pada tahun 2004, lebih Malmsteen bekerja di studio, kami melakukan perjalanan yang panjang istirahat setelah dua tahun berturut-turut. Dan ia mengeluarkan album “melepas Fury.” Dan beberapa jajak pendapat Virtuocity seperti Amazon.com dan memberikan rating “5-star” untuk karyanya. Berbagai pujian yang diterima sepanjang tahun 2004. 2005, Yngwei tidak berhenti, tepat di musim panas, ia memulai turnya berjudul “Fury World Tour” di negara-negara Irlandia dan dari sana terus pindah ke negara-negara lain di dunia ini.
Queen adalah heavy metal band yang didirikan pada tahun 1971 setelah gitaris Brian May dan drummer Roger Taylor, yang ketika itu merupakan anggota band yang berlainan, memutuskan bergabung dengan vokalis dan pemain piano Freddie Mercury. Kemudian beberapa waktu berikutnya bassist John Deacon bergabung dengan mereka dan pada tahun 1972 mereka menandatangani kontrak dengan EMI Records. Single pertama mereka “Keep Yourself Alive” dirilis tak lama setelah itu, tapi tidak laku dengan baik. Kemudian Queen album perdana mereka keluar tahun ’73 dengan mengkombinasikan hard rock glam falam albumnya.
Ketika sampai tahun 1974 band mereka menjadi besar dengan album ketiga Sheer Heart Attack. Album merka menjadi nomor dua di Inggris dan album single “Killer Queen” menjadi band yang paling nge-Hit di US. Mereka juga mulai membuat nama untuk diri mereka sendiri, terutama Mercury yang dari awal selalu berpakaian satin dan ketika tampil di panggung ia selalu penuh atraktif dan penampilanya dipanggung layaknya seperti pentas drama.
A Night At The Opera adalah salah satu album yang dirilis pada tahun 1975 yang membuat mereka menjadi superstar. Album ini menempati posisi nomor lima di AS, dan di Britania menempati posisi nomor satu dan berada di posisi tersebut selama sembilan minggu. Album tersebut memiliki sebuah single yang memiliki komposisi musik layaknya opera dengan durasi single tujuh menit yaitu “Bohemian Rhapsody”, sebuah opera mini yang ditulis oleh Mercury. Itu adalah sebuah lagu rock opera yang benar-benar terdengar seperti opera, bahkan dipadukan dengan khas dentingan gitar ala hevy metal. Dengan banyak vocal yang mendayu, pukulan drum yang keras, mellow piano, sehingga menjadikan lagu yang yang paling disukai bagi fans mereka. Tapi A Night At The Opera juga memiliki lagu-lagu hebat lainnya dan semua anggota band membantu menuliskan beberapa di antaranya termasuk Diakon’s “Your My Best Friend”, yang sempurna untuk Merkurius suara, dan Taylor’s heavy metal lead vokal, drum yang berdebar-debar “I’m in Love With My Car”.
Album berikutnya, A Day At The Races, dirilis pada tahun 1976 yang meledak dengan single, “Somebody To Love”. Kemudian album berikutnya dirilis pada tahun ’77 yaitu album News of the World dengan double single berjudul “We Will Rock You” menjadikanya menempati top ten tangga lagu, ditulis oleh Mei, dan Mercury “We Are The Champion”. “Champions” adalah lagu yang cukup banyak membawa pesan dan sampai sekarang masih digunakan sebagai lagu kebangsaan untuk juara tim olahraga di seluruh dunia. Pada tahun 1978, Queen menjadi lebih sukses dengan merilis album Jazz yang satu lagi memiliki double A hit single, “Fat Bottomed Girls” dan “Bicycle Race”.
Queen berada di puncak popularitas mereka saat mereka memasuki dekade 80-an. Album The Game dirilis di awal tahun 1980. Album ini berisi empat lagu hit di US yaitu, “Crazy Little Thing Called Love,” an Elvis like song, dan yang terdengar agak disko ” Another One Bites the Dust ” dan “Play the Game”. Lagu “Save Me” juga salah satu single dari albu tersebut yang meledak di Inggris. Apa pun alasannya, ini akan menjadi yang terakhir album Queen besar sesungguhnya di Amerika Serikat dan sebagai tahun delapan puluhan mereka tampaknya terus memudar di sana. Tapi kembali ke rumah di Inggris akan hal-hal yang masih kuat. “Under Pressure”, yang direkam dengan David Bowie menjadi nomor satu di Britania pada tahun 1981 dan di tahun ’84 mereka menjadi nomor dua di tangga lagu Inggris dengan “Radio Gaga”. Kemudian mereka memainkan pertunjukan besar pada konser Live Aid benefit concert pada tahun 1985. Pada ’86, A Kind of Magic terjual habis di Inggris dan seluruh Eropa, tapi gagal terjual sama sekali di Amerika Serikat. Nasib yang sama akan terjadi hingga 1989, The Miracle. 1991′s sedikit lebih baik di AS, memuncak di nomor 30.
Namun pada awal 1991, band sudah mendekati akhir karirnya. Mercury sakit parah mengidap AIDS, meskipun para penggemarnya tidak mengetahui pada awalnya. Kemudian pada akhir tahun berita tersebut mulai meluas tentang kesehatan Mercury dan pada tanggal 22 November, ia mengeluarkan pernyataan yang membenarkan dia mengidap AIDS. Ia meninggal hanya pada dua hari kemudian. Anggota Queen yang masih hidup dan teman-temannya melakukan satu pementasan Queen terakhir. Itu diselenggarakan di Stadion Wembley London pada 20 Mei 1992 dan televisi di seluruh dunia. Menampilkan tamu seperti seniman Bowie, Elton John, George Michael, Annie Lennox, Def Leppard dan Guns N ‘Roses, konser raised millions for the Mercury Phoenix Trust, yang didirikan untuk kesadaran AIDS. Juga pada saat ini lagu “Bohemian Rhapsody” dikeluarkan kembali untuk mengumpulkan dana sebagai proyek-proyek penelitian AIDS, dan melambung ke puncak tangga lagu Inggris. Lagu juga naik menjadi nomor 2 di US setelah ditampilkan dalam film Wayne’s World.

Senin, 26 Maret 2012

Penulis: Muhammad Rijal Badru Salim – @zalrijal 
Karena Tuhan, kami (&) Persib orang tua-ku mengernyitkan dahi!Awalnya ibu saya yang menemukan Tuhan,
Kemudian sepertinya ada obrolan kecil dengan bapa.
Selepas solat maghrib tepat di ruang tamu dia menunjukan baju dan stiker koleksiku bertuliskan “TUHAN KAMI PERSIB”. Apa-apaan ini, Zal?dengan dahi mengkerut, bersama kharismanya bapa terhormat menanya.
Ooooh, itu toh? !@#$%^&*)(*&^%$#@!^$^ sempat bingung menjelaskanya!
Sebenarnya tulisan di stiker itu “Tuhan Kami (&) Persib. Hanya saja tanda (&) memang agak samar sehingga nampak TUHAN KAMI PERSIB.
Saya cinta Persib, Saya Mau Persib Juara! Singkat penuh harap jawab saya ketika itu.
Ada beberapa nilai yang terkandung dalam tulisan yang menjadi jargon utama persahabatan kita sebagai mahasiswa di salah satu universitas berlabelkan Islam yang secara bersama-sama kita cinta PERSIB, kita ingin PERSIB juara. Nilai historis, nilai teleologis dan nilai filosofis terkandung di dalamnya melalui pemaknaan yang melenyapkan geramnya orang tua yang sempat menyangka Tuhan kami Persib.
Nilai Historis
Sekian banyak universitas berdiri di Bandung, berbanding lurus dengan jumlah mahasiswa yang mengagumi secara lahiri dan bathini akan eksistensi Persib sebagai salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia. Dan kami adalah salah satu kumpulan dari mahasiswa itu, mahasiswa dari universitas Islam yang cinta Persib.
Kesan nama salah satu agama sangat melekat pada kami di kalangan mahasiswa dari universitas lain yang sama-sama berjiwa dan beraga yang tali-menali pada PERSIB. Hal itulah yang menyebabkan jika kita menemukan hal-hal yang berkaitan dengan nilai keagamaan, barang pasti berlabuh kepada kita sebagai objeknya dan tak langka menjadi guyonan diantara kita. Dan kejadian itu terjadi berkali-kali selama kita nonton bareng ke stadion atau saat melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan Persib. Contoh saja kemarin seusai pertandingan bergengsi antara Persib vs Persija, di parkiran kita ada wanita yang menurut saya dia kerasukan setan (kasurupan). Semua bobotoh di sana kebingungan karena memang tak ada yang tau-menau untuk mengatasi hal ghaib seperti itu dan akhirnya lagi-lagi kita yang identik dengan keislaman dituntut bisa menyembuhkanya, meskipun akhirnya bisa sadar bukan karena kita tapi karena penduduk orang sana yang mungkin dia ahli ghaib.
Guyonan itu tak lewat begitu saja, tak berlalu tanpa kesan istimewa yang melahirkan ide TUHAN, mengantarkan identitas universitas kita nampak harus di tonjolkan. “ISLAM”. Salah satu agama yang di dalamnya ada kitab suci ada nabi, ada ummat dan yang paling utama adalah adanya TUHAN yang di imani. Dari situ kita memutuskan untuk mengangkat Tuhan sebagai salah satu kata dalam jargon utama kami. Dari VIKING UIN Bandung, lahirlah TUHAN, KAMI & PERSIB.
Nilai Teleologis
Tak beragam tujuan atau maksud kita, hanya ingin PERSIB JUARA berpesan melalui TUHAN, KAMI & PERSIB. Lebih dalam tujuan ini adalah harapan, lewat tatanan bahasa yang bermakna do’a atas nama cinta, yaaah cinta, cinta kami pada PERSIB!
Nilai Filosofis
Ada beberapa nilai pembenaran atas jargon kami yang mungkin bagi sebagian orang itu biasa-biasa saja, tapi nyatanya tak seperti itu. Sungguh bagi kami terdapat nilai pembenaran, tak sedikitpun menjadikan jargon tersebut suatu guyonan.
TUHAN, kita tidak berbicara banyak seperti Karen Amstrong dalam The History of God, atau William Craigh melalui Kalam Cosmological Argument atau bahkan seperti Al-Ghazali dengan karyanya Tahafut Al-falasifah dan Tahafut At-tahafut-nya Ibn Rusydi dengan teori 3 macam wujud (eksistensi), tapi yang pasti secara sistematis kita menyebut TUHAN diawal, itu berarti Tuhan adalah segalanya, maha segala, kuasa segala, hendak segala, punya segala, Dia segalanya. Ketika kompetisi dibuka, ketika peluit wasit ditiup tanda pertandingan dimulai, saat itu kita membuka tabir harapan, menggeraikan permohonan untuk kemenangannya dan menyeru: Tuhan. Sepakbola adalah permainan, pas menang kita bersyukur memanggil: Tuhan (Alhamdulillah, Gusti, Persib meunang). Pas kalah kita tetap berkeluh memanggil: Tuhan (Gusti naha eleh deui?). Do’a, puji dan syukur pada Tuhan, karena-Nya kita punya kekuatan untuk tetap memangku rasa bangga pada Persib, melangkahkan kaki ke stadion untuk mendukung Persib. Berjingkrak, bernyanyi dan bersorak untuk memecut semangat pemain Persib, kami yakin itu adalah anugerah kehendak dan kekuasaan Tuhan. Kami yakin keinginan atau bisikan hati untuk mendukung Persib tak akan pernah ada, tanpa kehendak dan kuasa-Nya. Itulah TUHAN, KAMI, (&) PERSIB.
KAMI, nah disini kita menyeimbangkan antara hakikat (ketuhanan yang bersifat transcendental) dengan Syari’at (nilai kemanusiaan yang ada di dunia empiris). Hal ini semacam kita berdiri pada pemahaman al-asy’ariyah yang berada antara pemahaman Jabariyah dan Qodariyah. Tuhan Maha Kuasa dan manusia maha rencana, kenyataan manusia diberi sejumlah kemampuan, keahlian dan kehandalan; di mana setiap Kami diserukan untuk bekerja sepenuh tenaga dan berdo’a seikhlas hati supaya dapat mencapai angan, merenggut kemenangan di setiap pertandingan, bernyanyi berjingkrak untuk membakar semangat. Secara layak dalam usaha dan do’a Kami yang berada dalam cintanya kepada Persib demi menggapai satu harapan bertahta sebagai sang juara. Cita-cita dan harapan itu akan tetap dan selalu ada.
PERSIB, terima kasih telah menjadi sarana bagi Kami untuk tetap berdo’a dan bersyukur pada Tuhan. Terima kasih telah menjadi tali bagi silaturahmi kami. Bagiku indah nilai pembenaran keterpaduan antara TUHAN, KAMI (&) PERSIB.
BAGIMU PERSIB JIWA RAGA KAMI.
Pada Persib kami berbakti, pada Tuhan kami mengabdi!
Semoga semua yang kita lakukan untuk Persib adalah kebaikan. Amin.
Penulis adalah mahasiswa strata 1 hukum UIN Bandung, strata 2 Magister ilmu hukum Unpad. Pengurus VIKING UIN Bandung.
Penulis: Pram Budiyono
Tahun 1994 final piala perserikatan yang mempertemukan antara Persib Bandung dengan PSM Ujung Pandang merupakan titik balik saya mengenal dan mulai mencintai Persib Bandung. Sore hari itu saya diajak Ayah saya untuk melihat langsung pertandingan kontra Pangeran Biru vs Ayam Jantan Dari Timur di Stadion Utama Senayan Jakarta (Sekarang SUGBK). Di sore itu sesampainya di Senayan saya masih bertanya tanya kenapa semua orang berpakaian biru, membawa bendera biru bahkan ayah saya pun “mendadani” saya dengan ikat kepala biru yang dibelinya dari pedagang eceran seharga 1000 rupiah.

Sebagai seorang anak yang berusia 10 tahun dan masih duduk di bangku Sekolah Dasar saya sangat terkejut melihat fanatisme bobotoh yang membirukan 95% stadion utama senayan jakarta. Terlebih lagi ketika pasukan Robbie Darwis, Sutiono, Yusuf Bachtiar sanggup menaklukan PSM ujung pandang dengan skor 2-0.
Pada saat pertandingan berakhir saya bertanya kepada ayah saya dengan polosnya “yang berkostum biru itu siapa ya” dan ayah saya pun menerangkan bahwa mereka adalah tim asal bandung kebanggaan Jawa Barat. Dan saya pun kembali bertanya “Kan kita bukan dari Jawa Barat kenapa kita harus mendukung mereka?” Ayah saya kembali menjawab “Mereka adalah tim besar di Indonesia berjuluk Maung Bandung sama hal nya seperti AC Milan di Italia ataupun Tim Nasional Belanda”. Dengan penjelasan singkat ini saya baru mengerti kenapa saya memakai ikat kepala bertuliskan Maung Bandung sepanjang pertandingan tadi. Saya kembali memakai ikat kepala tersebut di perjalanan pulang sambil meneriakan “Hidup Persib….” seperti yang diajarkan Ayah saya.
Kebanggaan itupun kembali timbul ketika setahun setelahnya Persib menjuarai Liga Indonesia pertama. Semakin berjalan nya waktu saya menjelma sebagai seorang bobotoh yang bangga melihat setiap aksi Persib Bandung di lapangan hijau.
Setelah 18 tahun berlalu saya masih melihat fanatisme yang sama tidak perduli menang atau kalah Persib selalu di hati, sebagai bobotoh saya melihat Persib bukan lagi menjadi sebuah tim sepakbola tetapi sebagai salah satu bagian hidup saya. Ketika Persib minim predikat seperti yang sekarang dialami teman saya sempat menanyakan kenapa masih mendukung Persib dan bukan tim lain yang saat ini sedang naik daun atau menjuarai liga, dengan mudah nya saya menjawab “saya adalah seorang bobotoh dan bukan seorang supporter”. Saya rasa inilah yang menjadikan Persib Bandung menjadi tim yang besar. Kecintaan bobotoh yang bukan saja berpusat di Jawa Barat tetapi juga tersebar di seluruh Indonesia bahkan di dunia Internasional.
Nama saya memang tidak berasal dari Jawa Barat, Saya tinggal di Ibukota, Dan sedikit mengerti bahasa Sunda tapi saya berhak bangga menjadi seorang bobotoh sejati karena Persib Bandung adalah tim yang besar di negeri ini.
Wassalam
Mantan pemain dan pelatih Persib Bandung, Risnandar Soendoro ikut menyumbang saran tentang perjalanan Persib musim ini. Menurutnya, jika ingin memperbaiki posisi maka Persib harus mengganti pelatih kepala dengan yang lebih mempunyai karakter.

“Supaya meningkatkan permainan, Persib harus mengganti Drago Mamic. Ia harus diganti oleh pelatih yang berkarakter. Kalau sampe ga diganti, cilaka lah,” seru Risnandar di mes Persib, jalan Ahmad Yani, Bandung.

Ada dua alasan mengapa kinerja Drago Mamic musim ini kurang memuaskan di mata Risnandar. Yang pertama adalah kesalahannya dalam mengontrak Moses Sakyi. Penyerang kelahiran Ghana ini dinilai Risnandar jauh dari kualitas pemain terbaik yang selalu disebut-sebut oleh Mamic. Ia menambahkan, kehadiran Moses di tim Persib tidak memberikan dampak positif apapun terhadap prestasi tim.

Alasan kedua adalah, Risnandar melihat bahwa dalam permainannya, Persib tidak berhasil menampilkan permainan yang menjanjikan. Jika dilihat dari pertandingan ke pertandingan, Risnandar tidak dapat melihat perkembangan yang berarti dari hasil latihan Mamic selama putaran pertama.

“Menempatkan pemain ga pas, meraciknya ga pas. Pemain muda yang potensial ga ditampilkan,” ujarnya.

Risnandar memberi contoh Aliyudin dan Airlangga yang menurutnya mempunyai kemampuan bagus namun kerap dibangkucadangkan Mamic.

Karena strategi Mamic yang mudah dibaca lawan, Risnandar mengatakan bahwa putaran kedua akan menjadi lebih sulit buat Persib untuk meraih poin sebab mereka sudah tahu kelemahan permainan Persib.

“Yang main lawan persib, merepotkan semua. Mereka udah ngebaca strategi Persib. Kalau masih seperti begini, akan repot buat tim di putaran kedua nanti,” jelas pelatih Persib tahun 2006 ini.

Pelatih seperti apa yang dinilai Risnandar akan cocok untuk kondisi Persib saat ini? “Dia harus mengenal iklim kompetisi di Indonesia. Harus samain persepsi dengan elemen lainnya di dalam tim. Dan berani bongkar pemain muda,” jawab Risnandar tanpa menyebut nama.
Dalam waktu sempit, manager coach Persib U21 Mustika Hadi langsung melakukan seleksi pemain pada 26 dan 27 Maret untuk menentukan tim yang akan berlaga di Kompetisi U21 Liga Super Indonesia 2011-2012. Mustika membutuhkan 22 pemain untuk menjadi skuad Maung Muda.

Senin (26/3) sore tadi, Mustika melakukan seleksi pemain di lapangan Sabuga ITB. Dari 35 pemain yang ikut seleksi hari pertama, 11 diantaranya adalah mantan pemain Persib U21 musim lalu. Sebelas pemain itu adalah rekomendasi dari pelatih sebelumnya. Namun 11 pemain tersebut tidak otomatis masuk dalam skuad musim ini.

“Hari ini saya lihat ada 11 pemain dari tim yang lama, ditambah tadi ada beberapa pemain yang di mata saya udah keliatan layak diikutin U21. Ada beberapa orang dulu untuk tahap pertama ini lolos,” kata Mustika.

Dari 11 bekas pemain Persib U21 musim lalu, Mustika melihat ada 5-6 pemain yang memiliki tingkat kebugaran cukup bagus. Itu karena pemain-pemain itu diantaranya terlibat dalam persiapan tim PRA PON atau tim divisi 3. Sisanya, menurut Mustika memiliki tingkat kebugaran yang menurun drastis.

Pemain Persib U21, Rudi Geovani, kendati usianya masih memenuhi syarat untuk tergabung kembali di tim U21, namun pemain asal Garut ini sudah terikat kontrak dengan Persika Karawang yang bermain di Divisi 1 Liga Indonesia. Sedangkan pemain lainnya, penjaga gawang Rizki Bagja masih memungkinkan untuk memperkuat tim Persib U21 musim ini.

“Rudi Geovani kan terikat kontrak di divisi 1, Persika Karawang. Dan mereka juga kan lolos ke putaran selanjutnya. Ya ga mungkin lah pemain yang terikat kontrak kita pakai. Kalau Rizki Bagja, kebetulan tahun ini U21 langsung di bawah PT PBB jadi tidak ada kesulitan untuk menggunakan Rizki Bagja. Jadi dia bisa turun-naik ke senior dan U21. Jadi sekarang mudah-mudahan Rizki Bagja bisa memperkuat tim ini,” harap Mustika.

Pada seleksi hari kedua, besok, Mustika akan kedatangan pemain-pemain baru lagi. Pengcab PSSI Kota Bandung sudah meminta kepada 36 PS mengirimkan 3-5 pemain terbaiknya untuk mengikuti seleksi. Diperkirakan ada puluhan pemain yang akan melakukan seleksi hari kedua. Hal itu tidak menyulitkan Mustika. Justru menurutnya dengan banyaknya pemain akan membuatnya mendapat banyak pilihan.

“Besok masih ada satu hari lagi untuk seleksi. Yang jelas dalam seleksi itu yang diliat bukan hanya skill-nya, karena waktu juga mepet jadi kebugarannya harus diliat. Hari ini juga saya sudah punya data-data pemain yang kira-kira layak. Tapi saya ingin membandingkan dengan yang lain. Siapa tau kita mencarinya intan, dapatnya intan yang lebih bagus besok,” sebut mantan pemain Persib ini.

Selasa besok, Mustika akan langsung mengumumkan 22 nama pemain yang akan menjadi skuad Persib U21 musim ini. Tim ini hanya memiliki waktu persiapan 3 hari, yakni Rabu sampai Jumat. Sabtu, tim ini sudah akan berangkat ke Cilegon untuk melakoni laga perdana yang dijadwalkan pada 2 April mendatang.

Selasa, 13 Maret 2012

Nama    : Teguh Pamungkas
Nim       : 1157401097 / D3
Jurusan  : Manajemen Informatika

SOAL 2

Pada akhir tahun 2005, rekening piutang dagang dan cadangan piutang tak tertagih bersaldo masing-masing sbb:
Piutang Dagang                                Rp. 1.000.000
Cadangan piutang tak tertagih                                    Rp.   14.000

Menurut analisa umur piutang, piutang dagang terdiri atas:
40% belum menunggak
30% telah menunggak antara 1 sampai 5 bulan
10% telah menunggak antara 6 sampai 9 bulan
10% telah menunggak antara 10 sampai 11 bulan
10 % telah menunggak 12 bulan atau lebih
Menurut informasi dari kepala bagian kredit, kemungkinan tidak tertagihnya piutang sehubungan dengan umur piutang adalah sebagai berikut:
Menunggak 12 bulan atau lebih                10,0 %
Menunggak antara 10 sampai 11 bulan                     5,0 %
Menunggak antara 6 sampai 9 bulan                         2.5 %
Menunggak antara 1 sampai 5 bulan                         1,0 %
Diminta
Hitunglah kerugian piutang tahun 2005
Jawaban:
Nama Pelanggan
Belum Jatuh Tempo
Menunggak (dalam bulan)
Jumlah
1-5
6-9
10-11
>12
* CV A
TOTAL
Rp   400.000,00
Rp   400.000,00
Rp   300.000,00
Rp   300.000,00
Rp   100.000,00
Rp   100.000,00
Rp   100.000,00
Rp   100.000,00
Rp   100.000,00
Rp   100.000,00
Rp  1.000.000,00
Rp  1.000.000,00
Taksiran Tak Tertagih

1 %
2,5 %
5 %
10 %

Taksiran Kerugian

Rp        3.000,00
Rp        2.500,00
Rp        5.000,00
Rp      10.000,00
Rp        20.500,00
Cadangan Piutang Tak Tertagih





Rp        14.000,00
Total Kerugian Piutang





Rp           6.500,00
















                                                                                                                                                                Rp.6.500,00